Bismillah . . .
Segala Pujian wajib diserahkan seluruhnya kepada Allah yang alhamdulillah dalam kesempatan kali ini kami bisa melanjutkan kepada materi kedua dari pembahasan Aqidah yang diambil dari Kitab Syarah Al-Ushul Ats-Tsalasah karangan Saikh Muhammad bin Abdul Wahab. Apabila antum lupa atau belum baca materi sebelumnya lebih baik dibuka kembali materi Pelajaran Pertama.
قال المؤلِّف رحمه الله تعالى:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Berkata
Penulis rahimahullah Ta'ala:
"Bismillahirrohmanirrohim"
(dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang)
Penjelasan:
Dasar
isi dari kitab ini adalah apa yang ditunjukan dalam hadits al-Bara' bin 'Azib
radhiyallahu 'anhu, ia berkata:
"Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar
untuk melihat jenazah seorang laki-laki Anshar, kami pun tiba di pemakaman.
Ketika lubang lahad telah dibuat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
duduk, lalu kami ikut duduk di sisinya. Kami diam, seakan-akan di atas kepala
kami ada burung. Saat itu beliau memegang sebatang kayu yang ditancapkan ke
dalam tanah, beliau lalu mengangkat kepalanya dan bersabda: "Mintalah
perlindungan kepada Allah dari siksa kubur." Beliau ucapkan kalimat itu
hingga dua atau tiga kali. Demikanlah tambahan dalam hadits Jarir. Beliau melanjutkan:
"Sungguh, mayat itu akan mendengar derap sandal mereka saat berlalau
pulang; yakni ketika ditanyakan kepadanya, 'Wahai kamu, siapa Rabbmu? Apa
agamamu? Dan siapa Nabimu? ' -Hannad menyebutkan; Beliau bersabda: - "lalu
ada dua malaikat mendatanginya seranya mendudukkannya. Malaikat itu bertanya,
"Siapa Rabbmu?" ia menjawab, "Rabbku adalah Allah."
Malaikat itu bertanya lagi, "Apa agamamu?" ia menjawab, "Agamaku
adalah Islam." Malaikat itu bertanya lagi, "Siapa laki-laki yang
diutus kepada kalian ini? ' ia menjawab, "Dia adalah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam." malaikat itu bertanya lagi, "Apa yang
kamu ketahui?" ia menjawab, "Aku membaca Kitabullah, aku mengimaninya
dan membenarkannya." Dalam hadits Jarir ditambahkan, "Maka inilah
makna firman Allah: '(Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman…) '
hingga akhir ayat. -Qs. Ibrahim: 27- kemudian kedua perawi sepakat pada lafadz,
"Beliau bersabda: "Kemudian ada suara dari langit yang menyeru,
"Benarlah apa yang dikatakan oleh hamba-Ku, hamparkanlah permadani
untuknya di surga, bukakan baginya pintu-pintu surga dan berikan kepadanya
pakaian surga." beliau melanjutkan: "Kemudian didatangkan kepadanya
wewangian surga, lalu kuburnya diluaskan sejauh mata memandang." Beliau
melanjutkan: "Jika yang meninggal adalah orang kafir, maka ruhnya akan
dikembalikan kepada jasadnya. Saat itu datanglah dua malaikat serya
mendudukkannya. Kedua malaikat itu bertanya, "Siapa Rabbmu?" ia
menjawab, "Hah, hah, hah. Aku tidak tahu." Malaikat itu bertanya,
"Apa agamamu?" ia menjawab, "Hah, hah. Aku tidak tahu."
Malaikat itu bertanya lagi, "Siapa laki-laki yang diutus kepada kalian
ini? ' ia menjawab, "Hah, hah. Aku tidak tahu." Setelah itu terdengar
suara dari langit: "Ia telah berdusta. Berilah ia hamparan permadani dari
neraka, berikan pakaian dari neraka, dan bukakanlah pintu-pintu neraka
untuknya." Beliau melanjutkan: "Kemudian didatangkan kepadanya panas
dan baunya neraka. Lalu kuburnya disempitkan hingga tulangnya saling
berhimpitan." Dalam hadits Jarir ditambahkan, "Beliau bersabda:
"Lalu ia dibelenggu dalam keadaan buta dan bisu. Dan baginya disediakan
sebuah pemukul dari besi, sekiranya pemukul itu dipukulkan pada sebuah gunung
niscaya akan menjadi debu." Beliau melanjutkan: "Laki-laki kafir itu
kemudian dipukul dengan pemukul tersebut hingga suaranya dapat didengar oleh
semua makhluk; dari ujung timur hingga ujung barat -kecuali jin dan manusia-
hingga menjadi debu." Beliau meneruskan ceritanya: "Setelah itu,
ruhnya dikembalikan lagi." [HR. Abu Dawud, dishahihkan Syaikh Al Albany,
riwayat Ibnu Abi Syaebah dishahihkan Syaikh Muqbil. Riwayat ini lebih lengkap
dari riwayat al-Bukhary dan Muslim dari shahabat Anas]
Perkataan
Penulis rahimahullah:
"Bismillahirrohmanirrohim"
(dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang)
Beliau
memulai kitab ini dengan Basmalah dikarenakan beberapa hal:
1.
Mencontoh
Kitabullah (al-Quran), yang mana al-Qur'an dimulai dengan bacaan Basmalah.
2.
Meneladani
dan mengamalkan sunnahnya para Nabi. Para Nabi menulis diawal risalah dakwah
mereka kepada para raja-raja dari kalangan orang-orang kafir dengan Basmalah;
a.
Nabi Sulaiman 'alaihissalam menulis risalah kepada penguasa Saba' dengan
Basmalah:
{إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ
وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ}
"Sesungguhnya
surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." [QS. an-Naml: 30]
b.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ketika menulis risalah kepada
Hiraklius raja Ramawi, beliau membuka risalahnya dengan Basmallah:
«بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، مِنْ مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى هِرَقْلَ
عَظِيمِ الرُّومِ»
"BISMILLAHIR
RAHMAANIR RAHIIM (dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang),
dari Muhammad hamba Allah dan Rasul-Nya kepada Hiraklius raja Ramawi."
[HR. al-Bukhary dan Muslim]
c.
Demikian pula dalan perdamaian Hudaibiyah, sebagaimana yang diriwayatkan Imam
Ahmad dalam Musnadnya dari shahabat Abdullah bin Mughaffal, dishahihkan Syaikh
Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad no 887.
3. Mengikuti
jejak para Shahabat radhiyallahu 'anhum, yang mana Abu Bakr ash-Shiddiq
radhiyallahu 'anhu ketika menulis risalahnya kepada Anas bin Malik radhiyallahu
'anhu diawali dengan Basmalah, sebagaimana yang dikabarkan Anas bin Malik
radhiyallahu 'anhu:
«أَنَّ أَبَا بَكْرٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، كَتَبَ لَهُ هَذَا الكِتَابَ لَمَّا وَجَّهَهُ إِلَى البَحْرَيْنِ:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ هَذِهِ فَرِيضَةُ الصَّدَقَةِ الَّتِي فَرَضَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى المُسْلِمِينَ، وَالَّتِي أَمَرَ
اللَّهُ بِهَا رَسُولَهُ... » الحديث
"Bahwa
Abu Bakar radhiyallahu 'anhu telah menulis surat ini kepadanya (tentang aturtan
zakat) ketika Abu Bakr mengutusnya ke negeri Bahrain:
"Bismillahirrahmaanirrahiim. Inilah kewajiban zakat yang telah diwajibkan
oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam terhadap kaum Muslimin dan seperti
yang diperintahkan oleh Allah dan rasulNya tentangnya… [HR. al-Bukhary]
4.
Hal ini sudah menjadi kebiasan para ulama dalam mengawali setiap risalah atau
kitab-kitabnya.
Berkata
Ibnu Abdil Bar rahimahullah: Disunnahkan bagi setiap yang akan memulai sebuah
tulisan empat perkara: Basmalah, Hamdalah, Shlawat 'alan Nabi, dan Tasyahhud.
Berkata
Ibnu Hajar rahimahullah: telah tetap menjadi kebiasaan para penulis untuk
mengawali basmalah dalam kitab-kitab ilmu.
Peringatan:
Adapun
hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«كُلُّ أَمرٍ ذِي
بَالٍ لَمْ يُبْدَأ فِيهِ باسْمِ اللهِ فَهُوَ أَبْتَر»
"Semua
perkara penting yang tidak dimulai dengan Basmalah adalah sia-sia." [HR.
al-Khathib dan as-Subky, berkata Syakh al-Albany dalam kitab Al Irwa': 1/29:
Hadits ini lemah sekali]
Demikian
pula hadits Abu Hurairah:
«كُلُّ أَمْرٍ ذِي
بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيهِ بِالْحَمْدِ أَقْطَعُ »
"Semua
perkara penting yang tidak dimulai dengan hamdalah adalah sia-sia."[HR.
Ibnu Majah, didha'ifkan Syaikh al-Albany]
وصلى الله على نبينا
محمد وعلى آله وصحبه وسلم
Atau bisa antum download dalam versi pdf pada link berikut ini
http://www.mediafire.com/file/h6fea4pg7jha23n/Aqidah-2.pdf
Semoga bermanfaat.
Atau bisa antum download dalam versi pdf pada link berikut ini
http://www.mediafire.com/file/h6fea4pg7jha23n/Aqidah-2.pdf
Semoga bermanfaat.
===================================
ditulis
oleh Abu Ubaidah bin Damiri al-Jawi
https://telegram.me/FORUMKISAQIDAH
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan komentar yang bermanfaat