Alhamdulillah kita bisa melanjutkan kembali pada materi bahasan Kitab Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah Karangan Saikh Muhammad bin Abdul Wahab. Pada kesempatan ini In Syaa Allah akan dibahas Materi Pelajaran Kelima. Namun jika antum belum baca atau ingin mengulangi materi sebelumnya silahkan lihat materi Pelajaran Keempat.
قال المؤلِّف رحمه
الله تعالى:
"أَنَّهُ يَجِبُ عَلَيْنَا تَعَلُّمُ أَرْبَعِ مَسَائِلَ"
Berkata
Penulis_rahimahullah Ta'ala:
"Sesungguhnya
wajib atas kita untuk mempelajari empat perkara:..."
Penjelasan:
Empat
perkara yang akan disebutkan oleh Penulis adalah perkara yang wajib setiap
pribadi muslim mempelajarinya. Barangsiapa yang enggan mempelajarinya maka pada
hari kiamat, Allah akan mengumpulkannya bersama golongan orang-orang yang jahil
(bodoh) yang enggan mempelajari perkara-perkara yang pokok dalam agamanya.
Ketahuilah,
bahwa di Akherat nanti, Allah Ta'ala menjadikan mayoritas penduduk Neraka dari
golongan orang-orang yang jahil, golongan orang-orang yang tidak memiliki semangat
mempelajari ilmu yang dibawa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, padahal Allah
Ta'ala telah memberikan kepada mereka kemudahan mendapatkannya dan telah
membukakan untuk mereka segala bentuk jalan-jalan untuk memperoleh ilmu dengan
tanpa adanya kesulitan. Namun meraka enggan, berpaling, sombong dan mendustakan
apa yang dibawa Nabi Shallallahu 'alaihi
wasallam, wallahul musta'an.
Allah
Ta'ala berfirman tentang penyesalan mereka kelak di Akherat:
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ
السَّعِيرِ (10) فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ (11).
"Dan
mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan
itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang
menyala-nyala. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi
penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. [QS. Al Mulk: 10-11]
Allah
'Azza wa Jalla juga berfirman:
وَلَوْ تَرَى إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا
نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
"Dan
jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka
berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan
ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman", (tentulah
kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). [QS. Al An'am: 27]
Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ
وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ
تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ
الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ.
"Alangkah
dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim berada dalam
tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil
berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan
siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah
(perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri
terhadap ayat-ayatNya. [QS. Al An'Am: 93]
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا
وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124) قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي
أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا (125) قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا
فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى (126).
"Dan
barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan
buta. Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam
keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?". Allah
berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu
melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan." [QS.
Thaahaa: 124-126]
Lihatlah
penyesalan mereka, tatkala mereka telah mendapatkan akibat dari perbuatan
mereka sendiri. Akibat dari sebuah kesombongan; enggan dan berpaling dari Al
Qur'an dan Sunnah.
Mereka
menyesal, kenapa dahulu tidak mau mendengarkan nasehat dan ilmu yang diberikan
oleh para da'i-da'i Ahlussunnah yang mengajak kepada kebenaran?!
Kenapa
dahulu enggan untuk merenungi peringatan-peringatan yang disampaikan?! Sehingga
kebodohan inilah yang menyeret mereka kedalam siksaan Neraka yang pedih.
Namun
apalah arti sebuah penyesalan, tatkala sudah tidak diterima lagi sebuah
penyesalan. Allah Ta'ala berfirman:
{وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ
صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ
فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ
نَصِيرٍ}
"Dan
mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami
niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami
kerjakan." (Allah berfirman) "Dan bukankah Kami telah memanjangkan
umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan
(apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab
Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. [QS.
Faathir: 37]
Wahai
kaum muslimin!
Wajib
bagi setiap pribadi muslim untuk bersungguh-sungguh mempelajari perkara-perkara
yang penting dan pokok yang harus dia ketahui, baik permasalahan aqidah ataupun
yang lainnya dari perkara-perkara yang mana seorang muslim tidak boleh bodoh
padanya. Karena sesungguhnya ilmu Al Qur'an dan Sunnah yang dia pelajari, akan
menerangi kehidupannya dan membimbingnya kepada jalan-jalan yang diridhai Allah
Ta'ala.
{وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا
كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا
نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ
مُسْتَقِيمٍ}
Dan
demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami.
Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula
mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang
Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.
Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus..
[QS. Asy Syuura: 52]
Semoga
Allah 'Azza wa Jalla senantiasa melimpahkan kepada kita semua taufiq dan
hidayah-Nya dan menambahkan kepada kita semua ilmu yang bermanfaat.
Aamin
Ya Mujibas Saailin…
Wallahul
muwaffiq ilash Shawab.
===================================
ditulis
oleh Abu Ubaidah bin Damiri al-Jawi
https://telegram.me/FORUMKISAQIDAH
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan komentar yang bermanfaat