Bab Kalam dan Penyusunnya (1)

الكلام وما يتألف منه

كلامنا لفظ مفيد كاستقم #  واسم وفعل ثم حرف الكلم

واحده كلمة والقول عم # وكلمة بها كلام قد يؤم

شرح ابن عقيل على ألفية ابن مالك :

اَلشَّرْحُ:

اَلْكَلَامُ الْمُصْطَلَحُ عَلَيْهِ عِنْدَ النُّحَاةِ: عِبَارَةٌ عَنِ اللَّفْظِ الْمُفِيْدِ فَائِدَةً يَحْسُنُ السُّكُوْتُ عَلَيْهَا فَاللَّفْظُ جِنْسٌ يَشْمَلُ الْكَلَامَ وَالْكَلِمَةَ وَالْكَلِمَ وَيَشْمَلُ الْمُهْمَلَ كَ دَيْزٍ وَالْمُسْتَعْمَلَ كَ عَمْرٍو

Kalam secara istilah menurut para Ulama ahli Nahwu adalah ungkapan bagi lafadz yang punya faidah yang sempurna sehingga berhenti berbicara padanya itu tepat. Lafadz itu jenis yang mencangkup kalam, kalimah (kata), dan kalim, dan juga mencangkup yang tidak terpakai dalam kalimat seperti: ديز (DAIZ) dan juga mencangkup yang digunakan dalam kalimat seperti: عمرو ('AMER)

وَمُفِيْدٌ أَخْرَجَ الْمُهْمَلَ وَفَائِدَةً يَحْسُنُ السُّكُوْتُ عَلَيْهَا أَخْرَجَ الْكَلِمَةَ وَبَعْضَ الْكَلِمِ وَهُوَ مَا تَرَكَّبَ مِنْ ثَلَاثِ كَلِمَاتٍ فَأَكْثَرَ وَلَمْ يَحْسُنِ السُّكُوْتُ عَلَيْهِ نَحْوُ إِنْ قَامَ زَيْدٌ وَلَا يَتَرَكَّبُ الْكَلَامُ إِلَّا مِنِ اسْمَيْنِ نَحْوُ زَيْدٌ قَائِمٌ أَوْ مِنْ فِعْلٍ وَاسْمٍ كَـ" قَامَ زَيْدٌ" وَكَقَوْلِ الْمُصَنِّفِ "اسْتَقِمْ" فَإِنَّهُ كَلَامٌ مُرَكَّبٌ مِنْ فِعْلِ أَمْرٍ وَفَاعِلٍ مُسْتَتِرٍ وَالتَّقْدِيْرُ اسْتَقِمْ أَنْتَ فَاسْتَغْنَى بِالْمثِاَلِ عَنْ أَنْ يَقُوْلَ: "فَائِدَةً يَحْسُنُ السُّكُوْتُ عَلَيْهَا فَكَأَنَّهُ قَالَ الْكَلَامُ:هُوَ اللَّفْظُ الْمُفِيْدُ فَائِدَةً كَفَائِدَةِ اسْتَقِمْ".

Dan MUFID / berfaidah itu mengeluarkan kata yang tidak digunakan.

Dan FAAIDATAN YAHSUNUS SUKUUTU ‘ALAIHA (Faidah yang sempurna sehingga diam padanya itu tepat) itu mengeluarkan kata dan sebagian kalim.

Dan kalim yang yang dimaksud di sini (yang tidak disebut kalam) adalah yang tersusun dari tiga kata atau lebih tapi tidak tepat berhenti padanya, contoh: 

إِنْ قَامَ زَيْدٌ  

(Jika Zaid berdiri). 

Dan kalam hanya tersusun dari dua isim, misal:

زَيْدٌ قَائِمٌ

(Zaid adalah orang yang berdiri). 

Atau tersusun dari fi’il dan isim, seperti:

قَامَ زَيْدٌ

(Zaid telah berdiri). 

Dan juga seperti perkataan Mushonnof (penyusun kitab) :

اِسْتَقِمْ

(istiqomahlah engkau) 

Karena sesungguhnya itu adalah kalam yang tersusun dari fi’il amer dan fa’il yang tersimpan, yang taqdirnya (perkiraannya) adalah: 

اِسْتَقِمْ أَنْتَ

(istiqomahlah engkau)

Maka dengan contoh tersebut, dianggap cukup untuk mewakili tentang apa yang dimaksud dari ungkapan 

     فائدة يحسن السكوت عليها

(Faidah yang sempurna sehingga diam padanya itu tepat)

Maka seakan-akan mushonnif mengatakan: Kalam adalah lafadz yang berfaidah yang memberikan makna sempurna seperti sempurnanya kalimat

اِسْتَقِمْ

(istiqomahlah engkau)

Oleh : Al - Ustadz Agus Waluyo Abu Muhammad

Sumber : https://t.me/syarah_ibnu_aqil/28